Nasihatku kepadamu adalah bahwa perasaan-perasaan ini adalah bukti dari taubat yang ikhlas. Ini adalah penyesalan yang utama, dan penyesalan adalah taubat. Namun engkau dapat memandang masa lalumu dengan harapan; harapan bahwa Allah akan mengampunimu. Janganlah berputus asa dari rahmat Allah, karena Dia berfirman:
“Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat.” (QS Al-Hijr [15] : 56)Ibnu Mas’ud berkata, “Dosa besar yang paling menyedihkan adalah menyekutukan sesuatu dengan Allah, merasa aman dari rencana Allah dan berputus asa dari rahmat Allah." (Diriwayatkan oleh Abdur Razaq dan dishahihkan oleh Al-Haitsami dan Ibnu Katsir).
Dalam proses bergerak menuju Allah, seorang Mu’min selalu didorong oleh dua hal takut kepada Allah dan berharap terhadap rahmat Allah. Salah satu dari keduanya berlaku pada saat dibutuhkan. Jika dia berbuat dosa, rasa takut kepada Allah menguasainya, sehingga dia bertaubat. Ketika dia bertaubat, harapan akan rahmat Allah memenuhi hatinya dan dia memohon pengampunan kepada Allah.
Sumber :Judul Buku "Aku ingin bertaubat tetapi..."
Karya : Syaikh Muhammad Saleh Al-Munajjid
Karya : Syaikh Muhammad Saleh Al-Munajjid