5 Jul 2011

Empat Alasan Mengapa El Real Tak Butuh De Rossi

detail berita
MADRID – Sudah beberapa musim panas terlewat, namun ketertarikan Real Madrid terhadap gelandang AS Roma, Daniele De Rossi tak pernah memudar. Namun ada baiknya juga El Real melepas buruannya yang satu ini.

Sebabnya, banyak faktor yang dapat diargumentasikan bahwa Madrid tak butuh De Rossi untuk mengisi lini tengah. Berdasarkan lansiran Soccernews, Selasa (5/7/2011), ada empat argumentasi atau alasan mengapa Los Merengues tak butuh De Rossi untuk musim depan:

Il Capitano Futuro
De Rossi sudah menjadi milik Il Lupi sejak belia. De Rossi merupakan didikan Roma sejak tahun 2000 silam setelah digaet dari tim lokal, Ostiamare. Penampilannya di lini tengah membuatnya menembus tim inti AS Roma sejak 2001 hingga sekarang. De Rossi juga sudah menjadi pujaan bari Romanisti.

Karena itu, De Rossi didaulat menjadi wakil kapten dan suatu saat De Rossi dipastikan akan menjadi kapten masa depan Roma ketika Francesco Totti memutuskan untuk gantung sepatu. Jadi, usaha memboyong De Rossi dari Trigoria akan mendapat perlawanan sengit dari AS Roma.

Kurang Pengalaman di Laga-laga Penting
Meskipun AS Roma merupakan salah satu tim besar di Italia, namun De Rossi belum pernah sekalipun memenangkan gelar bersama Totti cs. Roma selalu gagal di sejumlah turnamen yang diikutinya. De Rossi kurang berpengalaman di laga-laga dengan level tinggi, terlebih Real Madrid sangat mendambakan trofi Liga Champions di mana dibutuhkan pengalaman dan mental tinggi dari tiap pilarnya untuk mencapai target tersebut.

Setia di Roma Selamanya
Terkait dengan calon kapten masa depan Roma, sang ayah, Alberto De Rossi yang kini menjabat pelatih akademi Roma memastikan anaknya akan tetap setia bersama Roma layaknya Totti. De Rossi juga merupakan aset berharga Roma yang mustahil untuk di lego ke manapun, kalaupun ada yang coba mengusik, sekuat tenaga Roma mempertahankannya dengan cara apapun.

Inkonsistensi Temperamen
Bermain dengan hati, terkadang membuat De Rossi khilaf dan kadang kesulitan mengendalikan temperamen dan emosinya. Dia kerap bermain dengan gairah yang berlebihan dan kadang hal itu merugikan dirinya dan juga tim. Tak jarang kartu merah atau sanksi keluar untuknya.

Sumber : Okezone

Dapatkan Update Artikel RSS feed yang bermanfaat dari Saya, atau ikuti Saya di Twitter.
Email address:

0 komentar:

Posting Komentar